Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan kegiatan dan program kerja Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) dengan baik dan tepat waktu.

Lihat

Candi pari

Lihat

Candi Dermo

Lihat

Candi Sumur

Lihat

Alas prambon

Lihat

Telojor

Lihat

Lusi

Lihat

Alun-Alun Sidoarjo

Lihat

Masjid Agung Sidoarjo

Lihat

Museum Mpu Tantular

Lihat

Makam K.H. Ali Mas'ud

Lihat

Makam Mbah Sono

Lihat

Taman Dwarakerta

Lihat

Kusuma Tirta

Lihat

Makam Sapu Jagad

Lihat

Taman Abhirama

Lihat

Kampung Lali Gadget

Lihat

Delta Fishing

Candi Pari adalah sebuah peninggalan masa klasik Indonesia yang terletak di Desa Candipari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya sekitar 2 km ke arah barat laut dari pusat semburan Lumpur Lapindo. Menurut batu yang tertulis di atas gerbang, candi ini dibangun pada tahun 1293 Saka (1371 Masehi). Batu ini merupakan peninggalan zaman Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350–1389 M). Candi ini ditemukan pada tanggal 16 Oktober 1906 oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Candi ini dipugar pada tahun 1994–1996 oleh Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan SPSB Jawa Timur.
Candi Dermo merupakan sebuah situs dari masa klasik Hindu-Buddha yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Situs ini memiliki beberapa peninggalan purbakala seperti bangunan candi, serta beberapa benda seperti pahatan relief dan blok-blok batu. Candi Dermo terletak di Dusun Santren, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Pada situs ini, batas utara berbatasan dengan sebuah musala, bagian barat, selatan dan timur berbatasan dengan permukiman warga. Di utara Candi Dermo terletak daerah Terung, yang tercatat dalam prasasti Canggu (1280 Çaka, 1358 M) dan beberapa catatan lain sebagai salah satu pelabuhan dan penyeberangan di Bengawan Brantas. Belum diketahui hubungan candi ini dengan pelabuhan Terung.
Candi Sumur adalah sebuah peninggalan masa Klasik yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Menurut laporan J. Knebel dalam “Repporten Van De Comissie In Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek Op Java en Madoera” 1905-1906 Candi Sumur, juga Candi Pari, dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat/adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit di kala itu. Lingga-yoni yang menjadi ciri bahwa Candi Sumur adalah candi yang berlatar agama Hindu, kini tidak ditemukan lagi. Candi ini diperkirakan didirikan pada abad ke-14 Masehi, sezaman dengan Candi Pari.
Alas Prambon memiliki sejumlah fasilitas yang cukup memadai meliputi permainan outbound , pertanian, peternakan, perikanan, kolam renang, kamar mandi, mushola, kolam lumpur, dll. Alas Prambon melayani outbound tingkat PG ,TK ,SD , SMP , SMA sd. DEWASA .
Dermaga & titik keberangkatan untuk wisata speed boat di Sungai Porong menuju rawa bakau & Pulau Lusi.
Pulau Lusi (dulunya disebut Pulau Sarinah)[1] adalah sebuah pulau sungai yang terbentuk dari endapan lumpur hasil buangan ke Sungai Porong, Sidoarjo. Pulau tersebut memiliki luas sekitar 93,4 Hektare. Endapan lumpur tersebut kemudian ditanami dengan tumbuhan mangrove. Pulau tersebut terletak di tengah-tengah Sungai Porong perbatasan antara Pasuruan dan Sidoarjo yang berjarak sekitar 25 kilometer dari darat Tlocor, Desa Kedungpandan Jabon. Untuk sampai ke pulau ini pengunjung dapat menggunakan armada perahu mesin yang dikelola kelompok sadar wisata desa setempat. Pulau tersebut ditangani oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengelolaannya di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL).
Alun-Alun Sidoarjo adalah sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di pusat Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Alun-alun ini berfungsi sebagai pusat aktivitas masyarakat, tempat rekreasi, dan area untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Masjid Agung Sidoarjo adalah salah satu masjid terbesar dan paling terkenal di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Terletak di pusat kota, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat setempat. Masjid Agung Sidoarjo dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang representatif dan mampu menampung banyak jamaah. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 2000-an dan selesai dalam beberapa tahun, dengan arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern.
Mpu Tantular yang hidup pada abad ke-14 di Majapahit adalah seorang pujangga ternama Sastra Jawa. Ia hidup pada pemerintahan raja Rājasanagara (Hayam Wuruk). Ia masih saudara sang raja yaitu keponakan (bhrātrātmaja dalam bahasa Kawi atau bahasa Sanskerta) dan menantu dari adik wanita sang raja Hayam Wuruk. Nama "Tantular" terdiri dari dua kata: tan ("tidak") dan tular ("tular" atau "terpengaruhi"). Artinya ia orangnya ialah "teguh". Sedangkan kata mpu merupakan gelar dan artinya adalah seorang pandai atau tukang. Tantular adalah seorang penganut agama Buddha, tetapi ia orangnya terbuka terhadap agama lainnya, terutama agama Hindu-Siwa. Hal ini bisa terlihat pada dua kakawin atau syairnya yang ternama yaitu kakawin Arjunawijaya dan terutama kakawin Sutasoma. Bahkan salah satu bait dari kakawin Sutasoma ini diambil menjadi motto atau semboyan Republik Indonesia: "Bhinneka Tunggal Ika" atau berbeda-beda namun satu jua.
Salah satu tempat ziarah di Sidoarjo yang sering dikunjungi masyarakat adalah makam KH Ali Mas'ud atau Mbah Ud. Lokasinya kurang lebih 2 KM dari Gelora Delta Sidoarjo, tepatnya berada di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Ali Mas’ud dikenal masyarakat karena kelebihan yang beliau miliki yang tidak dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya. Kelebihan yang diberikan Allah Swt beliau seringkali diminta bantuan doa oleh masyarakat untuk mengatasi problem kehidupan. Masyarakat yakin bahwa orang yang memiliki kelebihan doanya mustajab (terkabul) karena dekat dengan Allah SWT. Nama Ali Mas’ud pada awalnya Mas’ud saja. Nama “Ali” di tambahkan setelah beliau menunaikan rukun Islam yang kelima yakni haji. Sejak itulah nama beliau Menjadi KH Ali Mas’ud. Orang Tuanya dan Garis Keturunannya sampai Sunan Gunung Jati.
Makam Aulia Sono berlokasi di dalam komplek Guspujat Optronik II Puspalad di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Kawasan ini menjadi wisata religi terluas di Sidoarjo karena berdiri di atas lahan seluas 3.956 m2. Di kawasan makam Aulia Sono ini terdapat lima makam utama yang dihormati warga Sidoarjo dan Jawa Timur. Kelima makam itu yakni pendiri Pondok Pesantren Sono, Buduran KH. Muhayyin, Hj. Asfiyah (istri KH. Muhayyin), KH. Abu Mansur (putra), KH. Zarkasyi (putra), KH. Said (Cucu), KH. Maksum (cicit). Ketokohan kelima ulama sepuh Sidoarjo membuat sejumlah ulama besar seperti KH Hasyim Asy'ari Jombang pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Abdul Karim Lirboyo Kediri, KH. Usman Jazuli Ploso Kediri, KH. Wachid Hasyim dan banyak ulama besar lain menimba ilmu di Pondok Pesantren Sono Buduran.
Taman Dwarakerta merupakan destinasi wisata sekaligus ruang terbuka hijau yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Tempat ini menawarkan suasana asri dan nyaman, menjadikannya lokasi ideal untuk rekreasi keluarga maupun komunitas. Dengan penataan yang rapi, taman ini menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Area bermain anak yang dilengkapi perosotan, ayunan, dan jungkat-jungkit menjadi daya tarik utama bagi keluarga yang membawa anak-anak. Jalur pejalan kaki yang nyaman memungkinkan pengunjung untuk berjalan santai atau berolahraga ringan seperti jogging. Di taman ini juga terdapat beberapa spot foto menarik yang sangat cocok bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen dengan latar estetis. Rimbunnya pepohonan dan tanaman memberikan udara segar dan suasana sejuk, terutama di pagi dan sore hari, menjadikan taman ini lokasi yang menyenangkan untuk bersantai. Gazebo dan tempat duduk yang tersebar di beberapa sudut taman menambah kenyamanan bagi pengunjung yang ingin melepas lelah atau sekadar menikmati suasana hijau. Beragam aktivitas bisa dilakukan di Taman Dwarakerta, mulai dari rekreasi keluarga, olahraga ringan seperti jogging atau yoga, hingga pertemuan komunitas atau acara kecil seperti lomba dan kegiatan sosial. Selain itu, taman ini juga menjadi lokasi favorit untuk fotografi karena keindahan pemandangannya yang menenangkan. Terletak di wilayah Porong dengan akses yang mudah baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum, Taman Dwarakerta menjadi pilihan strategis untuk menikmati ruang publik yang nyaman dan mendukung gaya hidup sehat. Keberadaan taman ini juga berperan penting dalam menyediakan ruang hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota di tengah pesatnya perkembangan urbanisasi.
Kolam Pancing Kusuma Tirta di Sidoarjo adalah destinasi menarik yang menawarkan pengalaman memancing yang menyenangkan di tengah suasana alam yang asri. Terletak di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, kolam ini menyediakan berbagai jenis ikan seperti Tombro, Patin, dan Bandeng, serta area khusus untuk memancing ikan Mujair. Pengunjung dapat menyewa peralatan memancing dan membeli umpan, serta menikmati fasilitas gasebo yang nyaman untuk bersantai. Selain memancing, terdapat juga aktivitas tambahan seperti permainan perahu, menjadikannya tempat yang ideal untuk rekreasi keluarga. Dengan fasilitas yang memadai dan suasana yang tenang, Kolam Pancing Kusuma Tirta menjadi pilihan tepat untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama orang terkasih.
WARU adalah singkatan dari Wisata Alam Religi Umbulrejo. Wisata alam ini sangat terkenal karena adanya wisata religi yang dahulu kala telah disakralkan. Wisata ini juga memiliki petilasan di dalamnya yang digunakan untuk setiap acara desa seperti bersih desa, 1 Suro dan lain sebagainya. Selain itu, di dalam wisata ini juga memiliki kolam renang yang dialiri oleh sumber mata air yang ditemukan oleh Raden Sapu Jagad. Adapun syarat khusus bagi pengunjung yang bertandang ke pesarean Eyang Den Bagus Sapu Jagad adalah tidak boleh dalam keadaan haid bagi perempuan. Kemudian bagi laki-laki, tidak boleh ada perasaan sombong atau jumawa. Untuk itu, di depan bangunan pesarean terdapat pesan dalam Bahasa Jawa bertuliskan ‘ojo dumeh mung ngeten’. Artinya, jangan sombong hanya begini.
Taman Abhirama Sidoarjo adalah sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di Kelurahan Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi keluarga dan pengunjung dari berbagai daerah. Taman ini menawarkan suasana yang sejuk dan asri dengan berbagai fasilitas seperti playground untuk anak-anak, gazebo, kolam ikan, serta area untuk berfoto yang menarik. Taman ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB, dan pada hari Minggu, taman ini menjadi sangat ramai karena diadakan car free day dan bazar yang menawarkan berbagai makanan dan barang. Dengan tiket masuk yang gratis, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir yang terjangkau, menjadikan Taman Abhirama sebagai tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga.
Kampung Lali Gadget: Adalah sebuah tempat belajar dan bermain di sebuah desa di Sidoarjo. Anda bisa melihat sebuah playground tradisional yang di dalamnya banyak sekali permainan baik yang berbentuk fisik maupun berupa konsep yang diwariskan dan dimainkan terus menerus. Selain melestarikan kebudayaan berupa permainan tradisional, Kampung Lali Gadget juga memiliki tujuan mengurangi kecanduan gadget pada anak-anak di era moderen ini. Kita tahu bahwa di era digital ini banyak sekali anak dan orang dewasa terjebak dalam permainan digital dan tidak tahu cara keluar dan mengatasinya. Kampung Lali Gadget hadir untuk menjadi solusi kecil dari berbagai permasalahan tersebut. Setiap minggu anda bisa menikmati beragam permainan tradisional berbahan alam sesuai tema yang ditentukan. Anak-anak akan dipandu bermain dengan bahan alam, mulai dari memainkan bahkan sampai membuatnya sendiri. Sesekali mereka harus melakukan penjelajahan untuk mencari bahan dan alat mainan. Kampung Lali Gadget selain fokus pada budaya, juga fokus mendampingi tumbuh kembang anak. Sehingga banyak sekali orang tua maupun pihak-pihak pendidikan yang bekerjasama dengan Kampung Lali Gadget untuk bersama mengurangi dampak candu gadget pada anak dan siswa. Kampung lali gadget memulai kegiatannya pada bulan April 2018, dan terus berkelanjutan hingga saat ini. Kampung lali gadget tidak berhenti terus mengedukasi masyarakat tentang pelestarian budaya dan mitigasi dampak negatif. kemajuan teknologi.
Delta Fishing Sidoarjo adalah tempat wisata berkonsep pemancingan dengan pemandangan alami pepohonan asri. Wisata ini cocok dikunjungi oleh keluarga. Ayah, istri, dan anak bisa memancing ikan, lalu menikmati hasil tangkapannya dengan mengolahnya menjadi masakan lezat. Daya tarik lainnya, di Delta Fishing Sidoarjo juga terdapat fasilitas permainan, seperti sepeda air di danau, kolam renang, dan peralatan outbound.

THE END

[1 of -]